Apa itu perspektif?
Berasal dari kata Latin perspicere yang berarti “untuk melihat melalui...”
Perspektif, dalam seni rupa merupakan sebuah citra pada bidang datar, dari penafsiran visual seperti apa yang dilihat oleh mata manusia pada kenyataan. Dua ciri khas yang paling nampak dalam perspektif adalah obyek yang digambar nampak seakan-akan:
- Semakin menjauh dari penglihat jika obyek digambar lebih kecil, atau sebaliknya, semakin mendekat jika obyek digambar lebih besar.
- ukuran dimensi obyek sepanjang garis pandang relatif lebih pendek dari dimensi di garis pandang
a
Sebelum ditemukan perspektif, selama 35.000 tahun orang menggambar secara isometrik. Filippo Brunellschi (Baca: Bru-nel-les-ki; lahir di Firenze tahun 1377) adalah orang Eropa pertama yang memperkenalkan perspektif.
Penjelasan lebih lanjut...
Perhatikan kotak di atas, gambar tersebut digambar secara isometrik. Bayangkan jika kotak itu benar-benar berada di depan anda, dan kemudian terbang menjauhi anda. Kira-kira akan nampak seperti di bawah ini...
...segalanya, termasuk ketinggiannya dari tanah, menyusut dengan perbandingan yang sama. Kenyataan ini bermakna bahwa, seluruh garis parallel yang menuju ke dalam gambar menyatu pada satu “titik lenyap” di cakrawala. Perspektif menciptakan gambar yang menipu mata, yakni menimbulkan ilusi kedalaman pada sebuah bidang datar.
Tugas
Oke, daripada penjelasan di atas membuat anda bingung, lebih baik dicoba saja menggambar perspektif. Begini rincian tugasnya(ada contoh gambar tapi JANGAN TERPAKU PADA CONTOH):
Siapkan kertas A3 anda dalam posisi mendatar, dan beberapa macam pensil. Jika kertas A3 anda mempunyai sisi halus dan sisi kasar, gunakan sisi yang kasar. Pastikan ujung pensil anda selalu runcing.
Buat satu garis mendatar/horizontal, terserah di posisi manapun (tengah, atas, bawah) yang penting jangan terlalu mepet pinggiran kertas (dan jangan terlalu mirip dengan contoh ok?). Nah, garis yang anda buat tadi namanya horizon.
Buat garis vertikal, yang ini juga terserah di posisi mana (kiri, kanan, tengah), sekali lagi yang penting jangan terlalu mepet pinggiran kertas (dan saya tekankan sekali lagi jangan terlalu mirip dengan contoh ok?). Garis yang ini namanya sumbu vertikal. Perhatikan titik pertemuan antara horizon dan sumbu vertikal, titik tersebut adalah yang disebut titik hilang. Lingkari titik hilang agar lebih kelihatan (lingkari kecil saja ya...).
Oke, next kita buat segi empat, di mana posisinya, seberapa besar ukurannya, bujursangkar atau segi panjang, terserah. Yang penting di kertas A3 anda, jangan di kertas A3 teman anda, dan jangan miring (dan juga bukan trapesium, bukan pula jajaran genjang).
Dengan pensil anda yang paling tipis, tarik garis lurus dari tiap sudut segi empat tadi menuju titik hilang.
Sekarang, buat segi empat lagi, namun kali ini tiap sudutnya harus bersinggungan dengan garis yang anda buat tadi. Jangan sampai miring.
Tebalkan garis antara segi empat ‘depan’ dan segi empat ‘belakang.’ Anda kini sudah membuat sebuah balok.
Tebalkan balok tersebut dengan pensil anda yang paling tebal.
Cobalah buat balok lain dengan posisi, dan ukuran yang berbeda. Cobalah misalnya membuat balok yang berpotongan dengan horizon atau berpotongan dengan sumbu vertikal, atau bisa pula berada di depan titik hilang. Bereksperimenlah dan lihat sendiri hasilnya, gunakan kreativitas anda, JANGAN TAKUT SALAH. Jika sudah selesai beri nama di balik karya anda.
Sampai jumpa hari Senin, jangan lupa kalau kelas masih dikunci minta kunci Lab Gambar di ruang dosen. Langsung kerjakan begitu anda berada di kelas.
Peace!