Sabtu, 15 Agustus 2009

JOGJA FASHION WEEK 2009

Acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Propinsi DIY (Disperindagkop DIY) ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai ajang pagelaran perkembangan fashion untuk mendukung promosi karya pelaku industri fashion di Indonesia maupun ruang apresiasi kreativitas masyarakat. Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 5 Agustus s.d 9 Agustus 2009, yang diawali dengan acara karnaval sepanjang jalan Malioboro, kemudian fashion show yang diadakan setiap malam, juga berbagai kompetisi pada siang harinya.

Jogja Fashion Week 2009 ini mengambil tema Boedaja In Motion, dan diikuti oleh 55 perancang busana dari berbagai daerah di Indonesia. Event yang diadakan di Pagelaran Karaton Yogyakarta ini adalah Jogja Fashion Week yang keempat, setelah tahun-tahun sebelumnya diadakan acara serupa.

Jika dilihat dari lokasi diadakannya event ini, Jogja Fashion Week 2009 lebih cenderung sebagai ajang untuk brandingpara desainer busana yang terlibat dalam acara ini. Untuk sebuah acara fashion show, Pagelaran Karaton Yogyakarta bukan merupakan tempat terbaik, namun karena tempat itu merupakan halaman depan sebuah istana raja, dan notabene juga merupakan salah satu ikon kebudayaan di Yogyakarta, Pagelaran Karaton Yogyakarta menjadi sangat prestisius bagi siapapun yang mengadakan event semacam ini di tempat ini.

Berikut ini adalah sejumlah snapshot dari acara ini yang juga diikutsertakan dalam XL JFW 2009 – PHOTOBLOG COMPETITION, Jogja Fashion Week 2009 :

Peserta Karnaval -- Sebagian dari peserta karnaval seperti peserta yang berpakaian serba merah ini menaiki kereta kuda.

Fashion Show Hari Pertama --- Salah satu karya perancang busana peserta JFW 2009 pada hari pertama, modifikasi kebaya dengan gaya kolonial. Terdapat 13 perancang busana yang menunjukkan karya-karya mereka pada fashion show hari pertama.

Cute Girl --- Koreografi pada fashion show ini juga digarap dengan serius. Para peragawan dan peragawati tidak hanya berjalan di atas catwalk memamerkan apa yang mereka pakai, namun juga melakukan pose, aksi teaterikal hingga semacam tarian sesuai tema pakaian yang mereka kenakan.

Anggun --- Selain pengerjaan koreografi yang serius, tata cahaya pada fashion show ini juga tidak main-main. Di samping efek dramatis yang dihasilkan oleh permainan cahaya yang ada, penggunaan lampu berkekuatan besar sangat membantu para juru foto untuk memotret para model dengan kecepatan tinggi, sehingga dapat mem"freeze" adegan-adegan tertentu yang hanya dapat diperoleh ketika model bergerak seperti pada gambar ini, yakni ketika model mengibaskan selendangnya.

Black or White --- Salah satu perancang busana yang memamerkan busananya pada fashion show hari ketiga terinspirasi dengan Michael Jackson dengan lagu Black or White-nya. Perancang busana ini menggunakan kain hitam dan putih dalam karya-karyanya kali ini, dan lagu Black or White juga mengiringi ketika karya-karya dalam foto ini dipamerkan di atas catwalk.